Rabu, 10 Desember 2008

BERMEDITASI DI KALA SAKIT

Apa yang telah saya pelajari adalah rasa lelah yang dibawa oleh
rasa sakit itu tumbuh karena kita melawannya.
Hal yang harus dipelajari adalah bagaimana kita dapat menyatu
dengan rasa sakit tersebut...

(Tenzin Palmo)

Dengan teknik yang benar, meditasi akan mengistirahatkan pikiran sehingga akan mempercepat proses penyembuhan di kala sedang sakit.

Apa yang harus dilakukan ketika tubuh sakit?
Apakah menyesal? Marah? Benci dengan keadaan tubuh yang tidak produktif?
Atau malah sibuk berpikir urusan kantor? Kerjaan yang menumpuk?

Semua itu tidak ada gunanya.

Meditasi di kala sakit yang bisa kita praktekkan adalah melepas semua beban pikiran dengan cara menerima kondisi tubuh yang sakit itu.

Jika ada sensasi pegal, pusing, tegang, terima dan alami rasa tegang itu.
Jangan mengontrol atau berusaha mengendalikannya.
Tugas kita bukan mengendalikan, tapi hanya mengalami apa yang terjadi.
Sakit hanya sekedar sakit, tidak akan bisa lebih dari itu.

Guru Tozan Ryokai suatu saat ditanya oleh seorang bhiksu,
"Pada saat dingin atau panas datang dalam meditasi, bagaimana kita menghindarinya?"

Guru menjawab, "Mengapa kamu tidak beralih pada tempat tidak ada panas atau dingin?"

Bhiksu itu bertanya, "Apakah tempat yang tidak panas maupun dingin?"
Guru menjawab, "Pada saat terasa dingin, guruku, [menyarankan] buat dirimu terus dalam dingin; pada saat terasa panas, guruku [menyarankan], buat dirimu terus dalam panas."

Pada saat tubuh sakit, jangan berpikir sehat. Terima saja sakit itu!
Pikiran yang dualisme adalah penyebab ketegangan, dan hal itu justru membuat proses penyembuhan semakin lambat.

Mungkin aneh ketika sakit tidak berharap untuk sehat. Tapi memang itulah jalan keluarnya –menyatu dengan rasa sakit.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Tidak diragukan lagi. Meditasi akan mempercepat penyembuhan. Bahkan ada teknik-teknik meditasi khusus untuk kesembuhan. Tetapi bagaimanapun semua teknik-teknik itu bisa dilakukan kalau kita mempunyai ketenangan batin.

Chindy Tan mengatakan...

berusaha konsisten terhubung dengan aktivitas pikiran dan rasa. Saya tidak tau apakah upaya ini dapat dikatakan meditasi atau bukan, tapi saya belajar melihat dan mengenal diri dengan cara setia melihat dengan mata terbalik, melihat ke dalam;)