Senin, 22 Juni 2009

BAHAGIA ADALAH FAKTOR KESUKSESAN




Peace.It does not mean to be in a place where
there is no noise, trouble or hard work.
It means to be in the midst of those things and
still be calm in your heart
.”
(Anonim)

Secara tidak sengaja saya menenukan kutipan anonim di atas. Sering juga beberapa orang memahami kebahagiaan dalam praktik meditasi adalah di luar rutinitas sehari-hari, bahkan dipahami sebagai praktik yang jauh dari kesibukan pekerjaan. Sebagai akibatnya pula, meditasi hanya dianggap sebagai sarana relaksasi ditengah ketegangan dalam sehari-hari.
Ada sebuah kenyataan menarik, bahwa kebahagiaan yang dilatih lewat praktik meditasi menjadi faktor kesuksesan seseorang.

Dalam Guardian 19 Desember 2005, Dr. Sonja Lyubomirsky, Ph.D menegaskan bahwa orang yang bahagia memiliki masa depan yang lebih baik. Katanya, “Ada bukti kuat bahwa kebahagiaan membawa orang untuk lebih bersosialisasi dan lebih murah hati, lebih produktif dalam kerja, lebih banyak uang, dan memiliki sistem imun yang lebih kuat”.

Jika pikiran kita selalu dipenuhi kebahagiaan, maka kita akan bekerja dengan lebih baik. Efektivitas dalam pekerjaan dan menjalani hidup tergantung dengan kebahagiaan. Sebaliknya jika kita menderita dan selalu diliputi kebencian terhadap keadaan, maka energi kita banyak terhamburkan dan tidak dapat fokus dengan visi dan misi pribadi.

Yang harus kita sadari bahwa tantangan yang dihadapi organisasi modern adalah membuat organisasi bahagia yang menjadi salah satu strategi yang mendesak dan memberikan keberhasilan jangka panjang. Belajar untuk menjadi bahagia bukan hanya kebutuhan individu, tapi juga untuk tujuan perusahaan.

Tidak ada komentar: